Hilangnya Keberkahan Ilmu Karna Sikap Wali Murid. Oleh : Guru Tugas Miftahul Ulum I Pitongkol
Beberapa kali kita dengar dan kita temukan orang tua murid bertindak lancang kepada guru dari anaknya.
Upaya bodoh seperti itu sebenarnya telah menutup pintu ilmu dan cahaya ilahi bagi sang anak.
Sebuah Kisah Inspiratif di zaman Syekh Abdul Qadir Al-Jailani
Ada seorang yang busuk hatinya ingin memfitnah Syekh Abdul Qadir..
lalu ia berupaya mencari jalan untuk memfitnahnya.
Maka ia membuat lubang di dinding rumah Syekh Abdul Qadir dan mengintipnya..
Kebetulan ketika ia mengintip Syekh Abdul Qadir.
ia melihat Syekh Abdul Qadir sedang makan dengan muridnya.
Syekh Abdul Qadir suka makan ayam.
dan setiap kali ia makan ayam dan makanan yang lain ia akan makan separuh saja
lebihan makanan tersebut akan diberi kepada muridnya.
Maka orang tadi pergi kepada bapak dari murid Syekh Abdul Qadir tadi.
Bpk punya anak yg namanya ini?
Jawab si bapak: ya ada.
Apakah benar anak bpk belajar dengan Syekh Abdul Qadir?
Jawab si bapak: ya.
Bpk tahu, anak Bpk diperlakukan oleh Syekh Abdul Qadir Jailani seperti seorang hamba
Sahaya dan kucing saja..
Syekh Abdul Qadir beri lebihan sisa makanan pada anak Bpk.
Maka si bapak tidak puas hati lalu ke rumah Syekh Abdul Qadir..
Wahai tuan syekh, saya menghantar anak saya kepada tuan syekh
bukan untuk jadi pembantu atau dilakukan seperti kucing.
Saya hantar kepada tuan syekh, supaya anak saya jadi alim ulama'
Syekh Abdul Qadir hanya jawab ringkas saja..
Kalau begitu ambillah anakmu.
Maka si bapak tadi mengambil anaknya untuk pulang..
Ketika keluar dari rumah syekh menuju jalan pulang..
bapak tadi bertanya pada anaknya beberapa hal mengenai ilmu hukum syariat.
ternyata kesemua soalannya dijawab dengan betul..
Maka bapak tadi berubah fikiran untuk kembalikan anaknya kepada tuan Syekh Abdul Qadir..
Wahai tuan syekh terimalah anak saya untuk belajar dengan tuan kembali.
Sy melihat ilmu anak sy sangat luar biasa bila bersamamu..
Maka jawab tuan Syekh Abdul Qadir..
Bukan aku tidak mau menerimanya kembali tapi ALLAH sudah menutup pintu
hatinya untuk menerima ILMU
ALLAH sudah menutup futuhnya untuk mendapat ilmu sebabkan seorang AYAH
yang tidak beradab kepada GURU maka anak yang menjadi korban
siapa pun perlu menjaga adab kepada guru
Betapa pentingnya adab dalam kehidupan seharian kita
Kisah di atas menceritakan seorang ayah yang tiada adab pada guru
Bagaimana kalau diri sendiri yang tiada adab, memaki dan mengaibkan gurunya.
Kata ulama: Satu perasangka buruk saja kepada gurumu Maka Allah haramkan
Seluruh KEBERKAHAN yang ada pada gurumu kepadamu
Semoga Allah jadikan kita orang yang beradab kepada makhluknya terlebih lagi kepada guru yang mengajarkan ilmu kepada kita, Aamin
Upaya bodoh seperti itu sebenarnya telah menutup pintu ilmu dan cahaya ilahi bagi sang anak.
Sebuah Kisah Inspiratif di zaman Syekh Abdul Qadir Al-Jailani
Ada seorang yang busuk hatinya ingin memfitnah Syekh Abdul Qadir..
lalu ia berupaya mencari jalan untuk memfitnahnya.
Maka ia membuat lubang di dinding rumah Syekh Abdul Qadir dan mengintipnya..
Kebetulan ketika ia mengintip Syekh Abdul Qadir.
ia melihat Syekh Abdul Qadir sedang makan dengan muridnya.
Syekh Abdul Qadir suka makan ayam.
dan setiap kali ia makan ayam dan makanan yang lain ia akan makan separuh saja
lebihan makanan tersebut akan diberi kepada muridnya.
Maka orang tadi pergi kepada bapak dari murid Syekh Abdul Qadir tadi.
Bpk punya anak yg namanya ini?
Jawab si bapak: ya ada.
Apakah benar anak bpk belajar dengan Syekh Abdul Qadir?
Jawab si bapak: ya.
Bpk tahu, anak Bpk diperlakukan oleh Syekh Abdul Qadir Jailani seperti seorang hamba
Sahaya dan kucing saja..
Syekh Abdul Qadir beri lebihan sisa makanan pada anak Bpk.
Maka si bapak tidak puas hati lalu ke rumah Syekh Abdul Qadir..
Wahai tuan syekh, saya menghantar anak saya kepada tuan syekh
bukan untuk jadi pembantu atau dilakukan seperti kucing.
Saya hantar kepada tuan syekh, supaya anak saya jadi alim ulama'
Syekh Abdul Qadir hanya jawab ringkas saja..
Kalau begitu ambillah anakmu.
Maka si bapak tadi mengambil anaknya untuk pulang..
Ketika keluar dari rumah syekh menuju jalan pulang..
bapak tadi bertanya pada anaknya beberapa hal mengenai ilmu hukum syariat.
ternyata kesemua soalannya dijawab dengan betul..
Maka bapak tadi berubah fikiran untuk kembalikan anaknya kepada tuan Syekh Abdul Qadir..
Wahai tuan syekh terimalah anak saya untuk belajar dengan tuan kembali.
Sy melihat ilmu anak sy sangat luar biasa bila bersamamu..
Maka jawab tuan Syekh Abdul Qadir..
Bukan aku tidak mau menerimanya kembali tapi ALLAH sudah menutup pintu
hatinya untuk menerima ILMU
ALLAH sudah menutup futuhnya untuk mendapat ilmu sebabkan seorang AYAH
yang tidak beradab kepada GURU maka anak yang menjadi korban
siapa pun perlu menjaga adab kepada guru
Betapa pentingnya adab dalam kehidupan seharian kita
Kisah di atas menceritakan seorang ayah yang tiada adab pada guru
Bagaimana kalau diri sendiri yang tiada adab, memaki dan mengaibkan gurunya.
Kata ulama: Satu perasangka buruk saja kepada gurumu Maka Allah haramkan
Seluruh KEBERKAHAN yang ada pada gurumu kepadamu
Semoga Allah jadikan kita orang yang beradab kepada makhluknya terlebih lagi kepada guru yang mengajarkan ilmu kepada kita, Aamin
Komentar
Posting Komentar